Lonjakan Penjualan yang Mencengangkan
BYD mencatat sejarah baru dengan menjadi merek mobil terlaris ketiga di dunia pada tahun 2024. Pencapaian ini sangat luar biasa mengingat pada tahun sebelumnya, perusahaan asal China ini masih berada di posisi ke-9. Electrek melaporkan bahwa BYD berhasil melampaui ekspektasi meskipun hanya fokus pada kendaraan listrik (EV) dan plug-in hybrid (PHEV).
Membuktikan Dominasi Kendaraan Listrik
Keberhasilan BYD menantang anggapan lama bahwa kendaraan listrik kurang diminati oleh pasar global. Dengan pertumbuhan penjualan sebesar 41,6% pada 2024, BYD menunjukkan bahwa masa depan industri otomotif adalah kendaraan listrik. Sementara produsen besar seperti Toyota dan Volkswagen mengalami stagnasi, BYD terus melaju dengan strategi inovatif.
Rekor Baru di 2025: Ekspansi Global yang Mengagumkan
Memasuki tahun 2025, BYD kembali memecahkan rekor baru dalam penjualan New Energy Vehicles (NEV). Pada Januari 2025, mereka menjual lebih dari 300.500 unit kendaraan, meningkat hampir 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Model terlaris mereka, Song Plus dan Seagull EV, menjadi favorit di berbagai pasar internasional.
Ekspansi Internasional: Menjangkau Pasar Global
Untuk memenuhi permintaan yang meningkat, BYD melakukan ekspansi besar-besaran dengan membuka pabrik di berbagai negara seperti Indonesia, Brasil, dan Meksiko. Kehadiran pabrik-pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi BYD secara signifikan, mendukung pertumbuhan pasar kendaraan listrik global.
Inovasi di Industri Baterai
Selain memimpin di pasar EV, BYD juga menjadi pemain utama dalam industri baterai. Pada Januari 2025, kapasitas produksi baterai mereka mencapai 15,511 GWh, meningkat 37% dibandingkan tahun sebelumnya. Teknologi baterai canggih BYD memungkinkan jarak tempuh lebih jauh dan waktu pengisian daya yang lebih singkat, menjadi faktor kunci dalam revolusi kendaraan listrik.
Transformasi Industri Otomotif Global
BYD tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga memimpin revolusi mobilitas masa depan. Kebangkitan mereka menjadi ancaman serius bagi produsen otomotif tradisional yang masih bergantung pada kendaraan berbahan bakar fosil. Dengan performa kuat di awal 2025, BYD diprediksi mampu naik ke peringkat kedua merek mobil terlaris di dunia.